gambar artikel
Artikel

Aktivitas Herbal sebagai Immunomodulator di Masa Pandemi COVID-19

  • Created by: Jamoetics-oy
  • 2021-11-14

Sejak bulan Maret 2020, saat diumumkan adanya kasus pertama COVID-19 di Indonesia, banyak suplemen dan herbal yang diburu untuk meningkatkan respon imun tubuh. Bahan yang dapat memodulasi sistem imun tubuh dikenal sebagai  imunomodulator. Imunomodulator terdiri dari imunoajuvan, imunostimulator, dan  imunosupresor. Contoh beberapa kandungan senyawa herbal yang berfungsi sebagai imunomodulator adalah curcumin, resveratrol, epigallocatechol-3-gallate, quercetin, colchicine, capsaicin, andrographolide, dan genistein Penetapan potensi herbal sebagai imunomodulator perlu melalui berbagai tahap uji. Sebelum melakukan uji potensi imunomodulator, perlu dilakukan pemastian identitas bahan baku herbal menggunakan berbagai tahapan karakterisasi bahan baku secara organoleptis, morfologis, anatomis, kandungan senyawa marker dan pendekatan metabolomik, hingga karakterisasi molekular menggunakan DNA profiling. Pengujian aktivitas herbal sebagai imunomodulator dapat dilakukan secara bertahap mulai dari uji in silico menggunakan berbagai teknik komputasi; uji praklinik yang terdiri dari uji aktivitas in vitro, uji aktivitas in vivo, uji toksisitas; dan uji klinik, khususnya uji klinik Fase II, untuk menetapkan dosis, dan Fase III secara Randomized Controlled Trial (RCT), khusus untuk herbal yang telah memiliki riwayat empiris dan telah mengalami uji toksisitas pada hewan. Pada bulan Juni 2020 LIPI, RISTEK-BRIN, Kalbe Farma, BPOM, BNPB, Balitbangkes, UGM, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia mulai melakukan uji klinis produk herbal yang mengandung jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung, dengan aktivitasnya sebagai imunomodulator, antiinflamasi dan antivirus. Uji klinis dilakukan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Jakarta, dengan masa pengujian 14 hari sejak pemberian produk.  

 

Sumber: Ebook Bioteknologi Farmasi, Penerbit Erlangga, 2021